Postingan

Design Wedding Fotobooth

Gambar
1. #2019GantiStatus   2. I'm Best Seller   3. Cieee NIKAH 4. Kamu Kapan?   5. Most Wanted 6.Nyusul Yuk...   7. Kalo nggak Sabtu ya Minggu   8. Alhamdulillah Sah!!   9. Modus     Silahkan di download bagi teman-teman yang sedang kebingungan untuk membuat gambar fotobooth buat wedding.

Pertama itu

Gambar
Ada semangat yang tak patah, ada sesungging senyum yang seolah tanpa derita. Semangat itu seperti air, terkadang cair, terkadang menguap, mengembun atau bahkan membeku. Tapi kita hanya bisa berharap bahwa semangat tak pernah benar-benar menghilang. Kalau lah sedang tak terlihat, barangkali memang sedang menguap. Kita tinggal menunggu kapan akan membeku menjadi awan, hingga kelak kita akan temuinya sebagai hujan yang menyuburkan tanah-tanah. Jikalah kehidupan ini adalah sebuah wadah. Maka aku berharap jika batasnya telah habis, maka isi dari semuanya adalah penuh dengan mutiara-mutiara kebaikan, cemerlang butir-butir permata. Apabila kehidupan ini adalah benang, maka ketika ujungnya berakhir aku berharap sepanjang benang itu berisi roncai manik-manik yang beragam warna. Tak harus seindah berlian yang berkilau tanpa cacat. Karena corak kehidupan manusia itu bukan tanpa cela, tapi memperjuangkan kebaikan. Apabila kehidupan ini adalah sebuah jalan, maka aku berharap jika jalannya telah

Perempuan adalah Jembatan

Telah lama aku renungkan tentang ini. Tentang kehidupan yang ingin aku rangkai di masa depan dan kehidupan masa lalu. Tentang kehidupan keluarga kecil ku besok dan keluarga ku sekarang. Tentang latar belakang dan tentang gambaran tujuan. Semakin besar seringkali kita punya pandangan hidup yang berbeda dengan orang tua. Bukan berbeda seluruhnya, namun barangkali memang keduanya tak mesti bisa dicocokkan. Semisal, aku sebagai perempuan, sudah menjadi fitrahnya bahwa setelah menikah, bhakti perempuan berpindah ke tangan suami. Tentu saja dalam hal ini aku ingin memiliki suami yang mampu mengayomi dalam berbagai hal, khususnya dalam hal akhirat. Akan tetapi untuk memilih siapa suamiku nanti, aku tak bisa secara egois mementingkan ego diri. Sebagai anak organisasi, aku selalu kagum melihat mereka yang mampu menyampaikan aspirasi dengan tegas. Aku kagum pada mereka yang mampu memimpin dan menjadi panutan banyak orang. Sebagai anak rohis, aku kagum pada mereka yang mampu mendakwak

Gak Daftar CPNS... Sombong atau Keyakinan Prinsip?

Pasca lulus tahun 2017 lalu, pendaftaran CPNS sudah dibuka. Jutaan orang menyiapkan berkas untuk mendaftarkan diri menjadi bagian dari pegawai sipil milik pemerintah. Satu alasan, lebih terjamin masa depannya. Entah gimana aku masih urung. Meskipun terkadang ada rasa iri melihat teman yang sudah bekerja di pemerintahan, banyak dari mereka terlihat begitu bahagia di banyak postingan sosial media. Ada lagi satu temanku, dia lulus lebih dulu satu tahun dariku, ambil D3 Akuntansi. Setelah lulus dia bekerja di sebuah perusahaan penyedia sinyal (duh apasih sebutannya). Suatu ketika aku ada acara ke Semarang, yang mengharuskan aku untuk menginap di kos an dia yang baru, dia bercerita banyak hal yang pada kesimpulannya setelah 9 bulang bekerja di penyedia sinyal, sekarang dia bekerja di bawah kementrian keuangan bidang pajak. Gajinya, untuk D3 masih dibawah dua digit, tapi dia bilang teman-temannya yang lulus S1 bisa lebih dari dua digit. Dalam hati, wah enak banget gajinya banyak.

Ibu Mertua

Coba sini aku ceritakan sebuah kisah tentang seseorang. Tidak butuh keahlian atau latar belakang pendidikan yang mumpuni untuk menceritakan sebuah kisah. Seseorang hanya perlu bertutur sesuai dengan apa yang telah terjadi. Dari sana kita bisa belajar banyak hal, tentang baik buruknya hidup, tentang bagaimana menghadapi manusia, tentang bagaimana kita berprinsip tapi tetap hidup dalam lingkungan yang berbaur. Sore itu aktivitas sudah tidak begitu banyak, maklum hari ini pertengahan bulan. Kedatangan barang yang harus di cek dan di-input biasanya hanya ramai di awal dan akhir bulan. Kalau sudah begini, kami hanya duduk dan bercerita kesana sini. "Kesel gue, suami jadinya mudik ke kampung. Ih udah dibilang tahun baru aja, kalo lebaran pulkam, besok tahun baru pulkam kan jadinya boros. Sekalian gitu maksudku kan Al udah gedhe jadi bisa diajakin.", kata mpok. "Kangen kalik Mbak sama ibuknya." "Tahu deh" Bang Kodok cuma diem, masih si