Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

If you're survive

Ya Allah, janganlah Engkau biarkan hatiku berharap atas apa-apa yang bukan merupakan hak hamba...   Pada setiap hidup ada cerita yang terukir pada tiap sisinya. Terkadang ada pula yang ingin diungkap namun bahkan untuk diucap atau diakui justru begitu berat. Ada pula kejadian yang seharusnya tak diharapkan tapi terjadi. Lalu bagaimana menghadapi kalau ternyata semua justru terasa tak bisa dihindari? Bukankah seharusnya kita tak lagi dipusingkan dengan hal-hal pribadi, disana ada masalah umat yang menunggu tangan kita untuk bertindak. Dengarkah itu hai hati? Aku takut pulang, jujur. Aku tak mau kamu, dia, atau dia datang ke rumah. Tidak mau. Tapi toh aku bisa apa jika itu tetap saja mereka lakukan. " Aku gak suka Han", kataku pada temanku. " Afwan sedikit nasihat. 'Aku ga suka' agaknya sedikit arogan. Boleh kita membatasi diri kepada lawan jenis atas dasar prinsip dan berlaku untuk semua pria. Bukan atas dasar suka atau tidak suka. Allah Maha membolak ba

What's App

Bismillahirahmanirrahim... Assalamualaikum Ukh... Mohon dibaca pesan an, Afwan kalau an mengganggu waktunya Dan afwan kalau selama ini an banyak salah sama antee.. Baik itu mungkin an terlalu banyak mengatur2 Ukh xxx, Atau terlalu sering cerewet terkait penampilan ataupun terkait foto profil ataupun hal2 lainnya yang kurang berkenan dihati... Wallahualam Sebenarnya saya banyak mengatur dan banyak tuntutan pada Ukh xxx itu semata-mata karena ketika ada hal-hal dari Ukh xxx yang bisa memancing pandangan laki-laki tiba-tiba an selalu khawatir, selalu cemas dengan diri Ukh xxx... Afwan kalau saya tidak sopan, Karena saya sering berbincang berkumpul dengan temen laki-laki An lihat betapa seringnya ketika seorang laki-laki ketika melihat wanita maka mereka akan membicarakan kecantikan wanita tersebut, membayangkan wanita tersebut, dan membicarakan tentang kemolekan tubuh wanita tersebut, bahkan bermimpi tentang bersetubuh dengan wanita tersebut. Naudzubillahi min dzalik... Dan

6.12.2016

Dia           : " Kado terbaik yang pernah aku terima. Makasih banget..." Kamu       : " Alhamdulillah, kalau kamu menyukainya" (benarkah? semoga benar seperti itu) Ada basah bekas hujan yang tersisa di sini. Ketika tiba-tiba kelabu menjadi menghitam, pekat, kemudian blurr dan menjadi abu-abu lagi. Segenggam perasaan yang tak benar-benar mampu aku genggam. Dia2        : " wah sama, kamu benar, tak mungkin kita menghubunginya ketika tak ada urusan bukan?" Kamu      : " ya, seperti itulah, aku tak benar-benar mendalam untuk berkawan. Aku datang kalau aku membutuhkanmu, kamu boleh datang kapanpun kamu mau, jika aku bisa membantu, InsyaAllah aku akan bantu. Gitu kan?" Dia2        : " betul, kalau dia merasa tak pernah menghubungi ketika tak butuh, lalu apakah setiap saat kita harus menghubunginya. Enggak kan..." Sayup angin membantuku menepis daun yang menghalangi pandangku tentang esok hari. Aura petrikor masih harum tercium me