Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Mentoring

Kenali Mentoring yuk… Mentoring adalah sebuah grup diskusi terfokus, yang didalamnya terdapat interaksi-relasi antar insan, ada aspek manusiawi, serta hubungan interpersonal. Mentoring terdiri dari kelompok yang biasanya beranggotakan kurang lebih 10 orang dan satu orang bertindak sebagai pemberi materi. Apabila dimisalkan sebuah kelas, 10 orang tadi merupakan murid, sedang pemateri adalah bertindak sebagai guru. Anggota dalam mentoring disebut Mentee (baca: menti ) sedangkan pemberi materi disebut Murrabi. Semakin sedikit anggota dalam sebuah mentoring maka mentoring akan lebih terfokus, hal ini disebabkan seorang Murabi lebih mudah mengenali dan mengontrol para Mentee-nya. Banyak hal yang dapat kita temukan dalam mentoring. Selain perbaikan ruhiyah, semangat kita juga akan selalu di charge dalam mentoring. Hal lain yang lebih menyenangkan adalah ketika kita menemukan saudara-saudara baru dari berbagai penjuru, karena biasanya mentoring terdiri dari beberapa orang yang awalny

Kesadaran Utuh

Kesadaran Utuh Memang bahagia disaat setiap tawamu ada tawa lain yang menyambutnya Memang menyenangkan ketika setiap kebahagiaanmu dapat dibagi Memang melegakan disaat lukamu ada obat setidaknya untuk meredakan pedihnya Memang menyejukkan jika setiap amarahmu meredup oleh bisikkan-bisikan lembut disampingmu Gulungan awan terlihat semakin berdimensi, hamburan rintik hujan adalah taburan bunga dimusim gugur, hembusan udara seperti atmosfer ketika pertama kali tercipta Cahaya siang dengan sorot sinarnya merambat diantara dahan-dahan ranum. Menghangatkan. Terjalnya jalan tidak akan terlihat begitu menyedihkan ketika setiap jatuhmu karenanya, ada tangan yang selalu siap membangunkan, menarikmu kembali berjalan. Lorong begitu gelap terasa bukan sebuah analogi kematian seperti ingin menarikmu selamanya tak akan kembali, karena disana ada teriakan yang selalu menyadarkan bahwa lorong itu hanyalah gelapnya malam yang akan usai ketika pagi tiba. T

Sebuah Tanya

Sebuah Tanya Benci bertahta dalam jiwaku Tatkala melihatmu, entah apapun aku membencinya Santunmu bahkan tak mampu hapus benciku Bahkan kacamata kebaikan orang lain, tidak sedikitpun menggeser antipatiku Tak kusadari meski kuhindari, ternyata kita berjalan dijalan yang sama Parahnya jalan kita beriringan, Hijab Allah terlalu tebal menutupi dan memberi sekat hingga tidak kuperkirakan sebelumnya Hingga kebencianku menertawakan pada akhirnya Seperti tak ada ampun bagiku Mungkin kau harus membayar donat yang begitu enak ketika kau makan donat, dengan bayaran harga yang tertera di barcode nya Namun, tidak begitu dengan benciku, bahkan kurs apa yang ia tawarkan, Aku pun tak mengetahuinya, entah Rupiah atau Dollar Semua itu begitu saja harus kubayarkan tanpa aku bisa menimbang sebelumnya Hingga pertemuan yang bisa dibilang tidak seharusnya terjadi, tanpa sengaja ketika tatapan matamu