Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Hujan

Januari datang lagi. Masih dengan rintiknya yang teduh. Taman kota Semarang nampak tak seramai biasanya. Maklum, ketika hujan meskipun hari libur, orang cenderung memilih duduk di rumah menikmati tayangan televisi dengan secangkir kopi panas. Di bawah pohon akasia, bangku cokelat itu nampak terisi seorang perempuan berpayung hijau. "Iya halo, aku sudah di taman Na?', katanya melalui gadget pada seseorang. Gerimis masih begitu setia menemani bumi. Butir-butir airnya perlahan namun tak jeda.  "Riii, ayo kita ke cafe di sebelah sana yuk?". kata seorang wanita lagi yang menghampiri perempuan pertama tadi. "Di sini aja Na, aku tidak akan lama." kata wanita berpayung hijau mempersilahkan untuk duduk disampingnya. "Jadi ada apa, kok tiba-tiba?" "Aku bingung Na, segala sesuatunya nampak begitu rumit. Sepertinya dengan aku pergi semuanya akan kembali baik." "Apa kamu yakin tidak akan menyesal nanti?" "Aku tak

Baru saja dimulai

Semua pasti berakhir bahagia, kalau belum bahagia berarti belum berakhir. Ekspektasi yang terlalu tinggi dari orang lain terhadap diri kita terkadang membuat tak nyaman. Tapi bagaimanapun kita sudah perlu menyadari bahwa hidup ini bukan berdasarkan standard orang lain. Tapi banyak dari kita justru terpenjara dalam halusnya pujian orang lain, dan yang paling parah jika menjadikannya standar kesuksesan hidup. Aku takut menjadi salah satunya. Jikalah hari ini kamu bukan siapa-siapa, dan orang lain juga bilang kamu hanya receh. Biarkan saja, yang terpenting kan dirimu sendiri. Bukannya kamu masih berjuang? Kan ibumu bilang, ini cuma batu loncatan. Kamu tak perlu merasa gagal, hidup masih terlalu oanjang untuk kamu ratapi. Yang penting jangan percaya dengan omongan mereka bahwa kamu receh. You are the precious thing in this world, kalau kamu nggak ada di dunia ini. Tidak ada yang bisa menggantikan keberadaan dan kehadiranmu secara sempurna layaknya yang kamu lakukan. Jangan menyer